Oleh: Novi Akhsani
Katakanlah: “Sesungguhnya kematian yang kamu lari dari padanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.” (QS. al-Jumu’ah: 9)
Membaca kembali potongan ayat di atas, mengingatkan kita akan jelasnya kematian itu akan tiba dan menemui kita. Firman Allah SWT berikutnya menerangkan jika waktu kita harus menghadap Allah SWT, maka kita tidak dapat menundanya lagi ataupun mendahulukannya. Dalam kitab suci al- Qur’an, Allah SWT telah melukiskan ayat yang artinya:
“Maka jika datang waktu kematian mereka, tidak bisa mereka tunda dan dan mendahulukannya sedetikpun.” (QS. An-Nahl [16]: 61)
Syari’at ajaran agama Islam juga telah mengajarkan bagaimana caranya agar kita selalu mengingat kematian. Dengan mengingat akan adanya kematian, maka kita juga akan lebih mendekatkan diri atau berserah diri kepada Allah .
Memang sebagai manusia kita diberikan hati dan naluri sebagai pangkal perbedaan dari makhluk-makhluk yang lainnya, sehingga kita mempunyai rasa takut dan cemas yang selalu datang jika membicarakan kematian. Sekarang saatnya kita untuk menyiapkan bekal kematian itu dengan memperbaiki diri kita menjadi pribadi yang Allah SWT cinta. Memperbaiki diri menjadi lebih baik berarti memperbaiki segala hal yang ada pada diri kita. Baik memperbaiki dalam segi akhlak, memperbaiki diri dalam perihal hati, memperbaiki diri dalam perihal kepribadian dan lain-lainnya. Bagaimana versi memperbaiki diri kita sebagai muslimah? Berikut tips memperbaiki diri dalam islam dari referensi dalamislam.com.
Instropeksi Diri
Instropeksi diri menurut islam merupakan suatu perbuatan yang baik. Dalam memperbaiki diri, perlu adanya dilakukan instropeksi diri untuk mengenali kesalahan dan keburukan yang sering dilakukan. Selain itu, keutamaan instropeksi dalam islam adalah untuk membuat hati lebih lapang, hati yang lapang akan membuat kita semakin mudah dalam memperbaiki diri.
Dalam surat al-Hasyr ayat 18 Allah SWT mengatakan, “Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah Maha Mengetahui terhadap apa yang kerjakan.”
Niat
Untuk memperbaiki diri perlu adanya niat dan tekad yang kuat. Tanpa adanya niatan untuk kearah yang lebih baik, seseorang tidak akan pernah bisa memperbaiki dirinya. Dan niat tersebut yang akan membuat seseorang istiqomah dalam melakukan perubahan dan memperbaiki dirinya.
Merencanakan Perubahan
Untuk memperbaiki diri perlu adanya perencanaan dalam perubahan. Rencanakan dahulu perubahan memperbaiki diri dari hal-hal yang kecil lalu bertahap kepada hal-hal yang lebih besar. Memulai perubahan dari hal-hal yang kecil akan membuat kita lebih siap dan lebih matang dalam melakukan perubahan dan memperbaiki diri ke skala yang lebih besar.
Lebih Mendekatkan Diri Kepada Allah SWT
Mendekatkan diri kepada Allah SWT akan sangat membantu kita dalam memperbaiki diri. Orang yang senantiasa mendekatkan dirinya kepada Allah SWT akan merasa malu dan takut untuk melakukan perbuatan buruk dan dosa. Mendekatkan diri kepada Allah SWT juga merupakan salah satu cara diri menjadi lebih baik menurut islam. Kita memperbaiki diri semata-mata hanya untuk mendapat ridha dari-Nya, jadi mulailah untuk lebih mendekatkan diri kepada-Nya melalui shalat, zikir dan ibadah yang lainnya. Insya’allah, Allah SWT akan senantiasa menyertai langkah hamba-hambanya yang taat.
Perbanyak membaca Al-Qur’an dan mengamalkannya
Sebagai muslim yang baik, tentu kita tahu apa manfaat al-Qur’an dalam hidup kita. Sebagai seorang muslim sudah sepatutnya kita rajin membaca salah satu sumber syariah islam bagi umat muslim serta mengamalkan kandungan isinya. Al-Qur’an bukan hanya sekadar untuk dibaca, namun juga perlu di amalkan dan diingat. Cara agar tetap istiqomah adalah dengan lebih banyak mempelajari al-Qur’an dan isinya.
Tinggalkan kebiasaan buruk
Memperbaiki diri berarti menjadi orang yang lebih baik dari sebelumnya, dan hal tersebut perlu untuk meninggalkan kebiasaan buruk yang sebelumnya sering dilakukan. Kebiasaan buruk memang tidak dapat dihilangkan dan ditinggalkan sekaligus, namun kita bisa memulainya secara bertahap.
Berteman dengan orang-orang sholeh
Lingkungan dan orang sekitar terkadang juga dapat mempengaruhi perilaku dan akhlak kita, oleh karena itu pandai-pandailah dalam memilih teman, namun tidak lantas menilai orang yang berakhlak kurang baik tidak pantas untuk dijadikan teman. Berteman dengan orang sholeh maksudnya adalah untuk melakukan perubahan dan memperbaiki diri, kita pasti membutuhkan saran dan seseorang untuk mengingatkan kekhilafan kita, dan untuk itu bertemanlah dengan orang yang sholeh yang mampu mendukung kita dalam memperbaiki diri.
Jangan Tinggalkan Sholat Wajib
Dengan rajin menunaikan shalat lima waktu kita akan semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT dan ibadah seperti shalat merupakan salah satu cara untuk memperbaiki diri. Karena ibadah seperti shalat dapat mencegah kita untuk melakukan kemunkaran dan perbuatan buruk.
Mau Menerima Saran
Untuk memperbaiki diri, kita harus mau menerima saran dari orang lain. Sekalipun orang tersebut adalah orang yang tidak kita sukai, namun apabila sarannya masuk akal dan demi kebaikan kita maka patut kita terima dengan lapang dada sebagai bahan acuan dalam memperbaiki diri.
Evaluasi dan Istiqomah
Dalam memperbaiki diri, perlu adanya evaluasi diri untuk melihat sudah sejauh manakah perubahan yang kita lakukan dan mengevaluasi hal-hal apa saja dalam diri kita yang masih perlu untuk diperbaiki. Setelah mengevaluasi diri kita harus tetap istiqomah dalam memelakukan perubahan atau dalam memperbaiki diri, jangan sampai kita merasa lelah dan bahkan tidak ingin lagi memperbaiki diri menjadi lebih baik.
Manusia memang diciptakan sebagai makhluk yang sempurna dan paling indah dalam segi fisik, namun tetap ada kekurangan dari dalam diri manusia. Itulah mengapa manusia perlu memperbaiki dirinya setiap saat. Dan tujuan hidup menurut islam tidak akan dapat tercapai apabila manusia selalu berada dalam kesesatan dan keburukan, karena tujuan hidup manusia yang utama adalah untuk menyembah Allah SWT. Oleh sebab itu sebagai muslim yang baik, marilah kita memperbaiki diri dengan niat karena Allah SWT dan demi mendapat ridha-Nya.
Ketika semua sudah kita niatkan untuk memulai memperbaiki diri dan tetap konsisten serta komitmen dalam menjalankannya, maka hati kita kan menjadi lega. Memang tidak mudah tetapi memulai itu semua lebih baik dari pada tidak sama sekali. Insya Allah, jika semua sudah kita pasrahkan dan ikhlaskan kepada Allah SWT maka tidak ada lagi celah bagi hati kita untuk mendengki, membenci apalagi memaki sesama saudara seiman kita. Semoga kita semua bisa kembali kepada-Nya dalam kesebaik-baiknya ketakwaan yang sebaik-baiknya. Aamiin ya rabbal alamiiin.
Tangerang Selatan, 17 Februari 2021 Novi Akhsani
Referensi :
- Pengalaman penulis
- https://dalamislam.com/info-islami/tips-memperbaiki-diri-dalam-islam
- https://dppai.uii.ac.id/siapkan-bekal-untuk-menjemput-ajal/

