Berjilbab merupakan perintah dari Allah SWT yang wajib kita laksanakan sebagai seorang muslimah. Berjilbab tentunya harus sesuai dengan yang Allah perintahkan dalam surat Al Ahzab ayat 59, yaitu mengulurkan jilbabnya sampai ke seluruh tubuh mereka. Sebagai seorang muslimah, maka wajib bagi kita untuk menjalankan perintah-Nya, ini sebagai bentuk penjagaan agar tidak diganggu, juga menunjukkan identitas seorang muslimah.
Pada zaman sekarang, berjilbab sudah sangat banyak dilakukan oleh muslimah, tetapi yang perlu diperhatikan, apakah jilbab yang kita pakai sudah sesuai dengan aturan-Nya atau hanya sekadar mengikuti tren agar terlihat gaul? Mari, kita cek bersama-sama. Syarat berjilbab syar’i adalah menutupi seluruh badan kecuali bagian muka dan telapak tangan, kainnya harus tebal, tidak ketat (menampakkan lekuk tubuh), tidak memakai wangi-wangian yang sampai tercium oleh banyak orang, tidak menyerupai pakaian laki-laki, dan tidak menyerupai pakaian wanita kafir.
Salah satu syarat berjilbab syar’i adalah tidak ketat, artinya kita dilarang untuk menampakkan lekuk tubuh karena bisa mengundang fitnah orang lain. Selain itu, jika kita berpakaian tidak ketat, justru akan memudahkan kita untuk bergerak dengan nyaman. Penutup kepala atau kita sering menyebutnya dengan sebutan khimar perlu diperhatikan oleh muslimah, terutama dalam hal pemakaian ciput untuk menutupi rambut, menguncir rambut tidak terlalu tinggi agar jangan sampai memperlihatkan bentuk tubuh kita dari adanya gulungan/benjolan di bagian kepala.
Dalam hadits disebutkan bahwa golongan seperti ini berpakaian tetapi telanjang:
“Ada dua golongan penduduk neraka yang belum aku melihat keduanya yaitu kaum yang membawa cemeti seperti ekor sapi untuk mencambuk manusia (maksudnya penguasa yang dzalim), dan perempuan-perempuan yang berpakaian tapi telanjang, cenderung kepada kemaksiatan dan membuat orang lain juga cenderung kepada kemaksiatan. Kepala-kepala mereka seperti punuk-punuk unta yang berlenggak-lenggok. Mereka tidak masuk surga dan tidak mencium bau wanginya. Padahal bau wangi surga itu tercium dari jarak perjalanan sekian dan sekian waktu (jarak jauh sekali)” (H.R. Muslim).
Naudzubiillahimindzalik, semoga kita terhindar dari golongan yang seperti itu. Menjaga penampilan sesuai dengan syariat-Nya akan membawa kita kepada ketenangan hati, mendapat ridho Allah, nyaman dalam berpakaian, dan tentunya menghidari fitnah orang lain. Ini sebuah ikhtiar kita untuk tetap berada dalam koridor ketaatan kepada Allah. Apabila kita pernah melakukannya karena belum mengetahui ilmunya, maka tugas kita sekarang adalah memperbaikinya dengan cara bertaubat mohon ampun kepada Allah, kemudian memperbaiki penampilan jilbab kita sesuai dengan aturan syariat-Nya terutama tidak memperlihatkan leluk tubuh/tidak berpunuk unta.
Tubuh seorang muslimah sudah Allah ciptakan dengan begitu indah. Jangan sampai keindahan yang Allah titipkan kepada seorang muslimah dapat dinikmati oleh orang-orang yang bukan mahramnya. Muslimah begitu berharga dan indah seperti berlian, maka sudah selayaknya kita menjaga diri ini dengan bepenampilan yang benar sesuai dengan aturan-Nya. Seorang muslimah yang berpenampilan syar’i merupakan salah satu cara untuk menahan orang lain untuk tidak mengganggu kita. Menutupi semua bagian tubuh kita dengan sempurna, menjadikannya begitu indah dipandang, menjauhi fitnah, dan untuk mendapatkan ridho Allah semata.
Jika setelah membaca tulisan ini, kita mulai menyadari pentingnya berjilbab sesuai dengan aturan-Nya terutama untuk tidak lagi berpunuk unta. Pintar untuk menyiasati rambut agar tidak digulung tinggi, memilih ciput yang tidak perlu ada benjolan di belakang, dan tidak memperlihatkan lekukan tubuh yang lain. Uluran jilbabmu yang panjang, tebal, dan tidak ketat itu dapat menjaga kemuliaan seorang muslimah.
Jilbabmu adalah mahkota kemuliaan
Pelindung dirimu dari kemaksiatan
Jadilah muslimah yang menawan
Agar surga pantas Allah berikan

