Tetap Berjilbab Syar’i Apapun Profesi Kita

Menjadi muslimah merupakan anugerah tak ternilai yang telah Allah titipkan kepada kita. Muslimah dipercaya oleh Allah untuk menjalankan peran-peran terbaik dalam hidupnya, yaitu peran sebagai seorang hamba dari rabb-nya, sebagai seorang anak dari orang tuanya, sebagai seorang istri dari suaminya, sebagai seorang ibu dari anak-anaknya, dan sebagai pribadi yang berperan di masyarakat untuk menebarkan nilai-nilai kebaikan, serta manfaat. Muslimah juga telah diberikan ruang gerak yang luas agar dapat memaksimalkan setiap potensi yang dimilikinya.
Tak dapat dipungkiri bahwa banyak di antara muslimah yang Allah mudahkan untuk memiliki keahlian atau profesi tertentu. Profesi yang dijalani ini berkaitan dengan bidang ilmu yang telah dipelajari selama waktu tertentu atau berkaitan dengan hal yang disukai sehingga ditekuni dan menjadi profesi. Kita dapat melihat beragam profesi yang dijalani oleh para muslimah, di antaranya sebagai dokter, apoteker, perawat, guru, dosen, pengusaha atau bahkan pernah kita dengar ada di antara muslimah yang memiliki profesi yang biasanya dijalani oleh laki-laki, seperti menjadi polisi, menjadi pilot, menjadi insinyur, dan menjadi atlet pada olahraga tertentu.
Setiap profesi atau keahlian yang dimiliki, tidak ada salahnya jika dijalankan muslimah dengan diniatkan untuk ibadah, dan sebagai sarana untuk menebarkan kebermanfaatan bagi sesama atas setiap ilmu yang dititipkan-Nya. Namun, dalam beraktivitas terlebih jika dilakukan di luar rumah, kita harus memperhatikan ketentuan yang telah ditetapkan-Nya, yaitu kewajiban berjilbab bagi para muslimah. Perintah berjilbab telah jelas Allah sampaikan di dalam Al-Qur’an, yaitu “Wahai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu, dan istri-istri orang mukmin, hendaklah mereka menutupkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu agar mereka lebih mudah untuk dikenali, sehingga mereka tidak diganggu. Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.” (Q. S. Al-Ahzab ayat 59).
Apapun profesi yang sedang dijalani oleh para muslimah, tidaklah menggugurkan kewajiban untuk berjilbab. Dengan berjilbab, Allah justru menjaga, dan menjamin perlindungan bagi kita di setiap tempat dimanapun kita bekerja. Di saat kita harus berbaur dengan masyarakat, jilbab juga merupakan identitas atau tanda pengenal bahwa kita adalah muslimah. Jika muslimah berjilbab, maka Allah akan mudahkan baginya untuk memilihkan lingkungan pekerjaan yang mendekatkan diri-Nya kepada Allah. Jilbab menjadi sarana baginya untuk terus memperbaiki diri, sehingga menjadi pribadi yang dicintai Allah.
Tak hanya sekedar berjilbab, berjilbab syar’i adalah dengan memperhatikan syarat jilbab syar’i, di antaranya, menutup seluruh tubuh kecuali wajah dan tapak tangan sehingga bagian yang sering terabaikan seperti kaki dapat ditutup dengan kaos kaki, serta bagian lengan tangan yang sering mudah terlihat, dapat ditutup dengan menggunakaan baju dengan lengan lebih panjang, atau dengan menggunakan tambahan manset, sedangkan untuk kerudung yang dipakai agar diulurkan ke bawah dada, serta jilbab tidak menerawang, dan tidak membentuk lekuk tubuh.
Profesi apapun yang sedang digeluti, tak dapat menghalangi kita untuk terus berjilbab syar’i. Setiap hambatan mungkin saja hadir, mewarnai perjalanan kita dalam mempertahankan jilbab syar’i di mana pun berada. Namun, setiap hambatan pasti memiliki jalan keluar, di mana hadirnya jalan keluar tidak luput dari pertolongan Allah. Maka, jika muslimah mengalami ujian dalam berjilbab syar’i ditengah profesi yang dijalani, mintalah pertolongan hanya kepada Allah agar dikuatkan, dan diberikan petunjuk terbaik.
Yakinilah bahwa berjilbab syar’i adalah bukti kita ingin taat pada-Nya, dan berjilbab syari tidak akan menghalangi kita dari berkontribusi sebaik mungkin dalam setiap peran atau setiap profesi yang dimiliki. Yakinilah bahwa berjilbab syar’i tidaklah sulit, jika kita mau berusaha sungguh-sungguh untuk menjalankannya, dan teruslah memohon pada Allah agar kita senantiasa dimudahkan istiqomah berjilbab syar’i apapun profesinya, kapan pun dan di mana pun berada. (TE)

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *