BERTAUBAT SEBELUM TERLAMBAT, KARENA AJALMU TIDAK MENUNGGU TAUBAT

Di era pandemi seperti zaman sekarang ini, berita kematian menjadi sesuatu yang lumrah dan semakin sering saja kita dengar dari hari ke hari. Refleksi tentang kematian menjadi semakin terasa manakala kita mau sedikit saja berkontemplasi, sudah cukupkah persiapan kita menuju ke sana? Atau … akankah taubat dan amalan kita nantinya akan diterima Allah Subhanahu Wa Ta’ala?

Pertanyaan demi pertanyaan tentang hal itu sudah seharusnya ada dalam keseharian kita, karena sejatinya kita sebagai manusia tentu tidak luput dari dosa. Namun, jangan pernah sekalipun malu untuk mengakui dosa di hadapan Allah dan bertaubatlah selagi sempat.

Sudah banyak kisah terangkum yang bisa kita baca sejak zaman nabi terdahulu tentang betapa menyesalnya orang-orang yang mendurhakai Allah di akhir kehidupannya karena mereka belum sempat bertaubat. Lantas, bagaimana kalau kita sudah terlanjur terjerumus ke dalam lembah perbuatan dosa? Sebagaimana yang kita tahu, Allah Subhanahu Wa Ta’ala dengan sifat ‘Ar-Rahim’-Nya tetap menyayangi kita dengan memberi kesempatan untuk bertaubat kepada para pendosa, asalkan taubatnya sungguh-sungguh (taubatan nasuha)—menyesali perbuatan dosanya, tidak mengulanginya lagi, dan menggantinya dengan perbuatan-perbuatan baik. Maka, niscaya Allah akan mengampuni seluruh dosanya dan akan mengganti kejelekan dengan kebaikan.

Seperti firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang artinya:

“Kecuali orang-orang yang bertaubat, beriman dan mengerjakan amal shaleh; maka kejahatan mereka diganti Allah dengan kebajikan. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Dan orang-orang yang bertaubat dan mengerjakan amal shaleh, maka sesungguhnya dia bertaubat kepada Allah dengan taubat yang sebenar-benarnya” (QS. Al-Furqaan 25:70-71).

Allah juga janjikan bagi mereka yang melakukan taubatan nasuha yaitu surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai dan cahaya yang memancar di hadapan dan di sebelah kanan mereka. Seperti firman Allah berikut :

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا تُوبُوا إِلَى اللَّهِ تَوْبَةً نَّصُوحاً عَسَى رَبُّكُمْ أَن يُكَفِّرَ عَنكُمْ سَيِّئَاتِكُمْ وَيُدْخِلَكُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِن تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ يَوْمَ لَا يُخْزِي اللَّهُ النَّبِيَّ وَالَّذِينَ آمَنُوا مَعَهُ نُورُهُمْ يَسْعَى بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَبِأَيْمَانِهِمْ يَقُولُونَ رَبَّنَا أَتْمِمْ لَنَا نُورَنَا وَاغْفِرْ لَنَا إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ

“Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubatan nasuhaa (taubat yang semurni-murninya). Mudah-mudahan Robb-mu akan menutupi kesalahan-kesalahanmu dan memasukkanmu ke dalam jannah (surga) yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak menghinakan nabi dan orang-orang mukmin yang bersama dia; sedang cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka mengatakan: ‘Ya Robb kami, sempurnakanlah bagi kami cahaya kami dan ampunilah Kami; Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.’” (Qs. At-Tahriim: 8)

Kita tidak pernah tahu kapan, di mana, dan bagaimana ajal akan menjemput. Tidak ada seorang pun yang bisa memastikan kita meninggal dalam kondisi keimanan yang seperti apa. Oleh karena itu, bersegeralah dalam bertaubat. Karena jika nyawa sudah sampai kerongkongan, maka tertutuplah sudah semua peluang itu. Janganlah kita berputus asa dari perbuatan dosa. Sepanjang kita bertaubat dari perbuatan dosa, niscaya Allah akan mengampuninya. Manusia yang baik itu sebenarnya bukan yang tidak pernah berbuat salah, tetapi ketika dia berbuat salah, ia langsung ingat kepada Allah dan berhenti dari perbuatan dosanya itu.

“Katakanlah: ‘Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Az-Zumar 39:53).

Allah Subhanahu Wa Ta’ala senantiasa memerintahkan kepada hamba-Nya untuk memperbanyak istighfar (memohon ampunan kepada Allah) supaya diri ini senantiasa dipelihara dari perbuatan dosa. Sehingga meski sempat terjerumus dalam perbuatan dosa, kita dapat segera diingatkan dan dihapuskan dosanya oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

Maka, marilah kita bertaubat sebelum terlambat, jauhi maksiat sepanjang hayat, supaya hidup selamat dunia dan akhirat, serta berakhlak baiklah demi masa depan yang lebih beradab dan bermartabat. Wallahu A’lam Bish-Shawaab. (RNT)

 

 

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *