Tiada Hijrah Tanpa Ujian

“Aku sudah hijrah,  tapi kenapa hidupku masih seperti ini? Enggak ada kemajuan.”

“Aku sudah hijrah, tapi kok rasanya hidupku malah semakin susah, ya? Bukannya harusnya semakin mudah?”

Kalau kita pernah berpikir seperti di atas, bisa jadi ada yang tidak beres dengan hijrah kita. Bisa jadi, kita salah memaknai kata ‘hijrah’. Bisa jadi, kita salah niat berhijrah. Bisa jadi, buah hijrah yang kita sangka tidak manis itu akibat gabungan dari kesalahpahaman dan niat yang salah tadi. Bingung, ya? Mari kita runut perlahan di manakah letak kesalahannya untuk kita perbaiki agar hijrah yang kita jalani dapat berjalan mulus tanpa adanya ujian dan hambatan.

Pertama, sadarilah bahwa kehidupan yang mulus tanpa ujian dan tanpa hambatan selepas hijrah itu tidak ada, tidak nyata, dan meski tidak ada yang tidak mungkin di dunia yang fana ini, Allah tidak pernah berjanji bahwa hidup ini akan mulus bersinar bak kulit bidadari surga bila kita berhijrah. Di dalam Al-Qur’an tertulis janji Allah pada Surat Al-Ankabut ayat 2-3 yang artinya:

“Apakah manusia itu mengira bahwa mereka akan dibiarkan (saja) mengatakan: Kami telah beriman, lantas mereka tidak diuji lagi? Sungguh Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan mengetahui orang-orang yang dusta.”

“Jika Allah menghendaki kebaikan bagi hamba-Nya, maka Dia menyegerakan hukuman di dunia. Jika Allah menghendaki keburukan bagi hamba-Nya, maka dia menahan hukuman kesalahannya sampai disempurnakannya pada hari kiamat” (HR Imam Ahmad, At Tirmidzi, Hakim, Ath Thabrani, dan Baihaqi).

Tidak ada yang bisa dipegang janjinya selain janji Allah, maka yakinlah bahwa selama napas masih dikandung badan, pastinya kita akan berkawan dengan ujian. 

Sampai di sini, apakah kita mulai merasa merugi, bertanya pada diri sendiri, “Terus, ngapain dong, aku susah payah berhijrah, kalau hidup ini isinya ujian melulu? Mending enggak usah hijrah, jadi orang biasa-biasa saja.”

Padahal, Allah berfirman di dalam Surat Al-Insyirah ayat 5 yang artinya:

“Maka sesungguhnya di dalam kesulitan itu ada kemudahan,” 

Sampai diulang loh di ayat berikutnya:

“Sesungguhnya di dalam kesulitan itu ada kemudahan.” (QS Al-Insyirah: 6)

Maka, meskipun ujian dan kesulitan datang menghadang, sebenarnya Allah sudah sediakan jalan keluarnya asalkan kita mau menjalani kehidupan yang sejatinya tidak akan diam di tempat. Bergerak adalah ciri makhluk hidup. Manusia adalah salah satu makhluk hidup, maka manusia pasti bergerak. Pergerakan manusia juga sejatinya mengarah pada kebaikan demi bertahan hidup, meski kebaikan itu hanya untuk dirinya sendiri. Kecuali, manusia itu memang menghendaki kebinasaan, maka pergerakannya tidak akan mengarah pada kebaikan. Manusia yang masih hidup, pasti bergerak mengarah pada yang kebaikan. Bila dikaitkan dengan makna kata ‘hijrah’ yang berarti berpindah/bergerak menuju kehidupan yang lebih baik, maka dapat disimpulkan bahwa manusia pasti hijrah sebab demikianlah fitrah manusia 

Dipikir-pikir lagi, ternyata hijrah atau enggak hijrah sama-sama dapat ujian juga, kan. Kita mau hijrah, enggak mau hijrah, pada akhirnya kita akan tetap hijrah, karena kita adalah manusia, bukanlah sebuah batu. (AP)

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *